Rabu, 08 Februari 2012

Keliru, Ical Dekati Mahfud Menuju Capres 2014

Keliru, Ical Dekati Mahfud Menuju Capres 2014


Keliru, Ical Dekati Mahfud Menuju Capres 2014
/Tribunnews.com/MBR/Felix Jody K.
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie berpidato politik di depan para petinggi dan fraksi Golkar dalam rangka menyambut HUT RI ke 66 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (16/08/2011). (Tribunnews.com/MBR/Felix Jody K.) 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah Aburizal Bakrie menuju kursi presiden 2014 dengan berupaya menaikkan citra seperti lewat iklan pengembangan ekonomi pedesaan tidaklah mudah. Apalagi kini Ical, panggilan Aburizal, mendekati Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, semakin menambah kekeliruan yang dilakukan tim suksesnya. “Ical boleh saja berupaya menaikkan citra Partai Golkar dan dirinya melalui iklan tentang pengembangan ekonomi pedesaan. Namun itu semua saya yakin masih belum cukup. Langkah apapun masih sangat berat,” ujar pengamat politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, Senin (23/1/2012).

Iberamsjah mengatakan, masyarakat sudah cerdas dan tidak bisa lagi dibohongi dengan iklan-iklan atau langkah seperti itu. Apalagi bila diikuti dengan langkah menjelekkan citra pemerintahan saat ini. Partai yang berada di dalam pemerintahan tapi terus menjelekkan pemerintah.
"Rakyat akan menilai Golkar inkonsisten dan mau menang sendiri. Langkah ini secara politik sangat tidak taktis dan sangat tidak cerdas,” katanya.

Demikian pula dengan langkah Ical mendekati Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD pun menambah kekeliruan baru strategi tim sukses Ical. Langkah yang bertujuan untuk mengangkat citranya di mata masyarakat utamanya masyarakat Jawa Timur ini tidak akan sukses dan justru menambah kecurigaan masyarakat bahwa Ical akan melakukan segala cara untuk menjadi presiden.

“Mungkin dia berpikir dengan masalah yang dihadapinya seperti masalah Lapindo di Jawa Timur, Ical bisa menggandeng Mahfud MD yang berasal dari Madura Jawa Timur. Dia mungkin mengharapkan bisa mendapatkan simpati, tapi saya rasa justru hal ini akan menjadi blunder dan justru menambah keyakinan masyarakat bahwa untuk menjadi calon presiden dia bisa melakukan segalanya, termasuk menggandeng Ketua MK,” imbuhnya.

Ical, kata Iberamsjah, juga tidak akan melangkah mudah, selama permasalahan Lapindo tidak dia tangani dan membayar semua kerugian masyarakat dan Negara akibat ulah salah satu perusahaan yang dimilikinya itu.

Ical, menurutnya juga harus memenuhi janjinya kepada kader-kader Golkar untuk membangun gedung DPP Partai Golkar setinggi 25 lantai dan memberi dana abadi sebesar Rp 1 triliun. Janji itu jelasnya nampaknya hanya tinggal janji, sudah dua tahun Ical menjabat ketua umum, janji itu juga belum direalisasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar